Mister Berita - Wieh tomcat lagi booming di mana-mana, seakan mendadak menjadi artis.. :D bianatang yang satu ini sering saya temukan di...
Mister Berita - Wieh tomcat lagi booming di mana-mana, seakan mendadak menjadi artis.. :D bianatang yang satu ini sering saya temukan di daerah persawahan.. kalo di Tasikmalaya sendiri tomket jarang ditemukan kecuali di persawahan, tapi beda dengan di yogyakarta saat ini tentang peningkatan populasi dari serangga tersebut -Sebanyak 12 orang warga Kelurahan Tahunan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta diduga menjadi korban serangan serangga Tomcat (Coleoptera Staphylinidae). Mereka penghuni rumah di Gang Sidorukun RT 48 RW 07 yang berseberangan dengan persawahan. "Sejak seminggu lalu, kulit kami melepuh," kata Marsiyati, 32 tahun, seorang korban, Rabu 21 Maret 2012.
Kulit kaki dan tangan Marsiyati menghitam. Begitu juga suaminya, Mardin Efendi, 37 tahun, dan dua anaknya, Della dan Raisya. "Ini sudah kering," katanya memperlihatkan lipatan lutut dan siku kanan. Kondisi Raisya malah lebih parah. Sekujur tangan dan kaki bocah berusia 1,5 tahun itu melepuh. Sedang Della, 9 tahun, kulit di sekitar mata kanan melepuh. "Tiga hari dia tak bisa sekolah," kata Marsiyati.
Dia menjelaskan, gejala awal kulit bewarna kemerahan terasa gatal dan panas. Jika digaruk kulit melepuh dan terasa perih. Gejala itu berlangsung tiga hari sebelum mengering. Meski diberi salep kulit, bekas luka masih gatal. Warga sadar gejala itu merupakan serangan Tomcat setelah menonton berita televisi. "Hewannya sama persis dengan yang di tivi," ujarnya.
Dua petugas Dinas Pertanian Kota Yogyakarta datang ke lokasi untuk mengambil contoh serangga Rabu pagi. Hewan itu bertubuh kuning kemerahan dan hitam. Dari cirinya, mirip Tomcat yang menyerang warga di Surabaya. "Untuk memastikan akan diteliti di laboratorium," kata Dhoto Dhewandono, petugas Dinas Pertanian.
Serangga itu ditemukan di sawah dan di sekitar rumah. Pada malam hari, serangga mengerubungi lampu rumah. Warga menyemprotkan cairan anti-serangga. Menurut Sadimin Hadi Sutarto, Ketua RW 07, serangan serangga itu berlangsung tiga kali dalam setahun. "Sesuai masa tanam padi," katanya. Menurut dia, serangga itu tetap ada hingga masa panen nanti. “Hanya saat sawah tak ditanami saja warga aman dari serangan.”
COMMENTS