Roland dan Kasman Sangaji sebagai Tim kuasa hukum Saipul Jamil membeberkan Kronologi Kasus Saipul Jamil versinya terkait kasus tentang...
Roland dan Kasman Sangaji sebagai Tim kuasa hukum Saipul Jamil membeberkan Kronologi Kasus Saipul Jamil versinya terkait kasus tentang pencabulan yang menjerat penyanyi dangdut Saipul Jamil.
"Sisi kronologi, anak itu bukan dipanggil, dibujuk, dirayu, atau dijanjikan sesuatu, ditarik, diculik, tetapi dengan kesadaran hukum, spontanitas, dan sudah dewasa," ungkap Kasman.
Dalam keterangan pers di rumah Saipul di kawasan Pegangsaan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (21/2/2016), Kasman mengatakan, kliennya tidak pernah memaksa korban untuk datang ke rumahnya.
"Pada saat kejadian dia tidak berdua saja dengan Mas Ipul, tapi ramai-ramai, ada aspri-aspri (asisten pribadi) di dalam mobil. Komunikasi yang terjalin juga komunikasi antara bos dan anak buah. Komunikasi juga komunikasi seperlunya saja," imbuhnya.
"Anak itu di sini untuk diajari ibadah biar saleh. Mungkin karena tidak terbiasa bangun pagi. Karena Bang Ipul mewajibkan itikaf di masjid, syarat mau kerja dengan Bang Ipul itu ya harus rajin saalat," tutur tim kuasa hukum Ipul, Roland.
Pagi itu, Kamis (18/2/2016) Ipul ingin mengajak DS untuk saalat subuh. Ia pun membangunkan korban yang kala itu sedang terlelap.
Remaja korban kasus pencabulan yang dilakukan Saipul Jamil saat melaporkan kasus tersebut di kantor Polisi Sektor (Polsek) Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (18/2/2016) malam. Peristiwa pencabulan itu terjadi di rumah Saipul di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara sekitar pukul 04.00 WIB. ( TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA)
Seperti diberitakan, DS melaporkan Saipul ke Polsek Kelapa Gading dengan tuduhan pencabulan, Kamis (18/2/2016)dini hari.
Sekitar pukul 05.00, polisi menjemput Saipul dan memeriksanya terkait pelaporan DS, yang baru berumur 17 tahun itu.
"Dibangunkan tidak bangun, wajar mungkin kelelahan, Bang Ipul sedikit memukul, pas dibangunkan dia kaget, normal saja, karena semua orang dengar," papar Roland.
"Semua juga dibangunkan, semua normal, dia salat ke masjid jalan duluan. Tidak ada pikiran apa-apa. Tiba-tiba Bang Ipul pulang dari masjid sudah ada polisi di rumahnya," demikian Roland.
Menurut Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Ari Cahya Nugraha, Saipul sudah mengakui perbuatannya. Hal itu dikuatkan dengan keterangan empat orang yang diperiksa polisi.
Tim kuasa hukum Saipul juga berharap, agar DS bisa muncul dan segera menyelesaikan masalah tersebut agar kliennya bisa kembali beraktivitas.
"Alangkah baiknya DS bisa muncul dan mas Ipul bisa kembali beraktivitas. Daripada sekarang pelapor nggak bisa muncul dan bang Ipul kan nggak bisa berativitas," lanjut Roland.
COMMENTS