"Sebagian masyarakat di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, merasakan dua kali guncangan gempa bumi pada Sabtu (28...
"Sebagian masyarakat di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, merasakan dua kali guncangan gempa bumi pada Sabtu (28/1) malam ini."
Petugas pencatat gempa pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Mata Ie Aceh Besar, Satrio, membenarkan terjadi dua kali gempa bumi. Namun, guncangan hanya dirasakan sebagian warga di dua wilayah itu.
Gempa pertama berkekuatan 4,8 pada Skala Richter (SR) terjadi pada pukul 21.17 WIB. Titik gempa berpusat di 153 kilometer sebelah barat Kota Banda Aceh dengan kedalaman 10 kilometer.
Sementara, gempa kedua berkekuatan 5,2 pada Skala Richter terjadi pada pukul 21.47 WIB. Lokasi gempa berpusat di 81 kilometer arah tenggara Kabupaten Simeulue dengan kedalaman 40 kilometer.
"Gempa pertama dan kedua itu dirasakan III Mercalli Modify Intensity (MMI), tapi tidak berpotensi tsunami. Getaran gempa itu hanya dirasakan warga yang berada di dalam rumah dan gedung," katanya menjelaskan.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue, menyebutkan bahwa tidak ada kepanikan masyarakat saat merasakan guncangan gempa itu.
"Saya baru saja mendapat telepon dari keluarga di Sinabang yang menyebutkan masyarakat merasakan gempa, namun tidak ada kepanikan,'' kata Rahmad, warga Simeulue di Banda Aceh. ''Sebagian warga sekedar keluar rumah dan kemudian masuk kembali setelah meyakini tidak ada gempa susulan."
Gempa disertai tsunami menguncang Aceh dan menyebabkan hampir 200 ribu penduduk kawasan pesisir provinsi itu dinyatakan hilang dan meninggal dunia pada 26 Desember 2004. Pascagempa utama akhir 2004, wilayah Aceh terutama kawasan pesisir pantai barat provinsi itu masih sering diguncang gempa bumi.
Petugas pencatat gempa pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Mata Ie Aceh Besar, Satrio, membenarkan terjadi dua kali gempa bumi. Namun, guncangan hanya dirasakan sebagian warga di dua wilayah itu.
Gempa pertama berkekuatan 4,8 pada Skala Richter (SR) terjadi pada pukul 21.17 WIB. Titik gempa berpusat di 153 kilometer sebelah barat Kota Banda Aceh dengan kedalaman 10 kilometer.
Sementara, gempa kedua berkekuatan 5,2 pada Skala Richter terjadi pada pukul 21.47 WIB. Lokasi gempa berpusat di 81 kilometer arah tenggara Kabupaten Simeulue dengan kedalaman 40 kilometer.
"Gempa pertama dan kedua itu dirasakan III Mercalli Modify Intensity (MMI), tapi tidak berpotensi tsunami. Getaran gempa itu hanya dirasakan warga yang berada di dalam rumah dan gedung," katanya menjelaskan.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue, menyebutkan bahwa tidak ada kepanikan masyarakat saat merasakan guncangan gempa itu.
"Saya baru saja mendapat telepon dari keluarga di Sinabang yang menyebutkan masyarakat merasakan gempa, namun tidak ada kepanikan,'' kata Rahmad, warga Simeulue di Banda Aceh. ''Sebagian warga sekedar keluar rumah dan kemudian masuk kembali setelah meyakini tidak ada gempa susulan."
Gempa disertai tsunami menguncang Aceh dan menyebabkan hampir 200 ribu penduduk kawasan pesisir provinsi itu dinyatakan hilang dan meninggal dunia pada 26 Desember 2004. Pascagempa utama akhir 2004, wilayah Aceh terutama kawasan pesisir pantai barat provinsi itu masih sering diguncang gempa bumi.
republika
COMMENTS