Mister Berita, Jakarta - Guna menekan tumbuhnya pemotor di bawah umur, kepolisian menjadikan sederet program. Rancangan kegiatan ini tidak ...
Mister Berita, Jakarta - Guna menekan tumbuhnya pemotor di bawah umur, kepolisian menjadikan sederet program. Rancangan kegiatan ini tidak terlepas dari upaya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak di bawah umur.
"Korban fatalitas akibat kecelakaan 90 persennya adalah anak-anak usia produktif, baik itu anak-anak maupun orang pekerja di mana sebagian besarnya adalah pelajar," terang Kabag Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Kombes Pol. Indra Gautama usai menghadiri IRSA 2016 di JW Marriot, Jakarta, Selasa (6/12).
Pihaknya, lanjut Indra, telah memiliki sejumlah program untuk mengurangi kecelakaan pada anak di bawah umur. "Pertama adalah menanamkan budaya taat lalu lintas di kalangan anak usia dini," kata dia.
Menurutnya, program seperti itu sebenarnya sudah lumayan banyak tersebar di kota besar sampai tingkatan kabupaten. "Mulai dari polisi cilik, lalu program Polisi Sahabat Anak ada pula Polisi Go To School, selain itu, kami juga menjalin hubungan kerjasama dengan Departemen Pendidikan khususnya Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, kami memasukan materi-materi kecelakaan di dalam kurikulum," ia menambahkan.
Upaya yang sudah dilakukan ini diharapkan mampu memberikan kesadaran akan bahaya yang bisa ditimbulkan bagi anak yang belum cukup umur mengendarai motor sendiri.
"Diharapkan seluruh masyarakat terutama anak-anak peduli terhadap masalah kecelakaan. Selain itu, dengan upaya penyuluhan, gerakan ini harus sampai tingkat keluarga. Ibu-ibu para orangtua harus peduli terhadap anak-anaknya. Jangan sampai anak yang belum cukup umur diberikan hadiah motor atau izin untuk mengendarai sepeda motor. Ini berbahaya sekali," paparnya.
Seperti diketahui, saat ini sangatlah gampang ditemui anak belum cukup umur mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya. Padahal kecelakaan yang melibatkan mereka amatlah tinggi.
COMMENTS