Ledakan kembali mengguncang Turki. Sebuah ledakan yang diyakini merupakan bom bunuh diri itu terjadi di jalur pedestrian pusat perbelanja...
Ledakan kembali mengguncang Turki. Sebuah ledakan yang diyakini merupakan bom bunuh diri itu terjadi di jalur pedestrian pusat perbelanjaan kota Istanbul pada Sabtu (19/3/2016).
Media setempat memberitakan, setidaknya empat orang tewas dan 20 orang luka-luka akibat ledakan tersebut. Kantor berita Dogan mengatakan, serangan itu diyakini merupakan sebuah bom bunuh diri.
Kantor berita punya pemerintah, Anadolu, memberitakan, mobil ambulans langsung bergerak untuk membantu evakuasi korban.
Jalur pedestrian tersebut terdapat di Jalan Istiklal. Di jalan itu terdapat banyak kafe, restoran, dan bangunan konsulat negara asing.
Media televisi swasta, NTV, memberitakan, ledakan terjadi di luar sebuah mal belanja. Ledakan itu terjadi di tengah kesiagaan Turki setelah dua serangan bom bunuh diri terjadi di Ankara, ibu kota Turki.
Serangan sebelumnya diklaim telah dilakukan oleh milisi dari kelompok Kurdi. Turki semakin memperketat keamanan di Ankara dan Istanbul untuk menyambut festival musim semi Kurdi yang akan digelar pada 21 Maret nanti. (AP)
Media setempat memberitakan, setidaknya empat orang tewas dan 20 orang luka-luka akibat ledakan tersebut. Kantor berita Dogan mengatakan, serangan itu diyakini merupakan sebuah bom bunuh diri.
Kantor berita punya pemerintah, Anadolu, memberitakan, mobil ambulans langsung bergerak untuk membantu evakuasi korban.
Jalur pedestrian tersebut terdapat di Jalan Istiklal. Di jalan itu terdapat banyak kafe, restoran, dan bangunan konsulat negara asing.
Media televisi swasta, NTV, memberitakan, ledakan terjadi di luar sebuah mal belanja. Ledakan itu terjadi di tengah kesiagaan Turki setelah dua serangan bom bunuh diri terjadi di Ankara, ibu kota Turki.
Serangan sebelumnya diklaim telah dilakukan oleh milisi dari kelompok Kurdi. Turki semakin memperketat keamanan di Ankara dan Istanbul untuk menyambut festival musim semi Kurdi yang akan digelar pada 21 Maret nanti. (AP)
COMMENTS